Perkembangan sekolah formal telah berkembang dengan pesat
dengan berbagai macam system pengajaran yang ditawarkan, namun meskipun
demikian masih banyak pula orang tua yang memilih menyokalahkan anaknya di rumah , yang dikenal
dengan homeschooling. Banyaknya orang tua yang tidak puas dengan hasil sekolah formal anak
mereka, sehingga mendorong orang tua mendidik anaknya di rumah. Sering kali
sekolah formal berorientasi pada nilai rapor
atau hal terpenting dalam sekolah, bukannya mengutamakan keterampilan
hidup dan nilai-nilai iman dan moral. Oleh karena itu muncullah ide orang tua
untuk menyekolahkan anak-anaknya di rumah. sehingga, berdirilah sebuah lembaga
sekolah yang disebut sekolah-rumah (homeschooling) atau dikenal juga dengan
istilah sekolah mandiri, atau home education atau home based
learning . Defenisi singkat tentang
homeschooling adalah model pendidikan
dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan
anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Pemilihan sekolah pada anak masih saja menjadi
kontroversi. Sehingga paper ini akan
mengeksplore sedikit tentang beberapa pro-kontra tentang homeschooling.
Setiap orang tua menghendaki
anak-anaknya mendapat pendidikan bermutu, nilai-nilai agama dan moral yang
tertanam baik, dan suasana belajar anak yang menyenangkan. Sering kali hal-hal
tersebut tidak ditemukan para orang tua di sekolah umum. sehingga Banyaknya orang tua yang tidak puas
dengan hasil sekolah formal anak mereka, sehingga mendorong orang tua mendidik
anaknya di rumah. Sering
kali sekolah formal berorientasi pada nilai rapor atau hal terpenting dalam sekolah, bukannya
mengutamakan keterampilan hidup dan nilai-nilai iman dan moral. Di sekolah,
banyak murid mengejar nilai rapor dengan mencontek atau membeli ijazah palsu.
Selain itu, perhatian secara personal pada anak, kurang diperhatikan. Keadaan
demikian menambah suasana sekolah menjadi tidak menyenangkan. Sehingga homeschooling
ini menuai kontropersi dalam masyarakat karena dianggap tidak afektif
untuk perkembangan kemapuan anak seperti Anak relatif tidak terekspos dengan
pergaulan yang heterogen secara sosial.
Dari pembahasan dan
perbedaan di atas, kita dapat menyebutkan kelebihan dari homeschooling, antara
lain: adaptable, artinya sesuai dengan kebutuhan anak dan kondisi
keluarga, mandiri artinya lebih memberikan peluang kemandirian dan
kreativitas individual yang tidak didapatkan di sekolah umum, potensi yang maksimal, dapat
memaksimalkan potensi anak, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan
sekolah, siap terjun pada dunia
nyata artinya
sekolah rumah lebih siap terjun pada dunia nyata karena proses
pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya, terlindung dari pergaulan menyimpang maksudnya Ada
kesesuaian pertumbuhan anak dengan dengan keluarga. Relatif terlindung dari
tindakan nilai dan pergaulan yang menyimpang
seperti tawuran, narkoba, konsumerisme, pornografi, mencontek dan sebagainya;
Ekonomis, biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan
keluarga. (Argument positive).
Namun di sisi lain,
homeschooling mempunyai kekurangan seperti: membutuhkan komitmen dan tanggung
jawab tinggi dari orang tua; memiliki kompleksitas yang lebih tinggi karena
orang tua harus bertanggung jawab atas keseluruhan proses pendidikan anak
mereka; keterampilan dan dinamika bersosialisasi dengan teman sebaya relatif
rendah; ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi
dan kepemimpinan; proteksi berlebihan dari orang tua dapat memberikan efek
samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi dan masalah sosial yang kompleks
yang tidak terprediksi. Dan Anak relatif
tidak terekspos dengan pergaulan yang heterogen secara sosial. (Argument
negative).
Peran dan komitmen total
orang tua sangat dituntut. Selain pemilihan materi dan standar pendidikan
sekolah rumah, mereka juga harus melaksanakan ujian bagi anak-anaknya untuk
mendapatkan sertifikat, dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya. Banyak orang tua Indonesia yang mempraktekkan homeschooling
mengambil materi pelajaran, bahan ujian dan sertifikat sekolah rumah dari
Amerika Serikat. Sertifikat dari negeri itu diakui di Indonesia (Departemen Pendidikan
Nasional) sebagai lulusan sekolah Luar Negeri
Homeschooling merupakan
sebuah pilihan alternatif pendidikan bagi orang tua dalam meningkatkan mutu
pendidikan, mengembangkan nilai agama, dan menginginkan suasana belajar yang
lebih menyenangkan. Di sisi lain, ada sekolah umum yang memberikan bahan ajar
dan kurikulum secara terpusat dan seragam, sesuai dengan harapan dan kebutuhan
anak. Baik homeschooling maupun sekolah umum atau pendidikan formal sama-sama
mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam menghantarkan peserta didik mencapai
tujuan pendidikan.
Soal pilihan
keduanya, semua diserahkan pada orang tua dan keluarga sesuai dengan kondisi
keluarga. Sebagai sosok yang
bertanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak pada masa depannya, orang tua
memiliki tanggung jawab sekaligus pilihan untuk memberikan yang terbaik bagi
anak-anak. Homeschooling menjadi alternatif pendidikan yang rasional bagi orang
tua; memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai sistemnya. Tugas kita sebagai
orang tua adalah memastikan bahwa kita telah memberikan yang maksimal untuk
anak-anak kita, dengan segala batasan (constraint) yang kita miliki.
0 komentar :
Posting Komentar